Han,
tertatih-tatih aku takut
mengerling gerai rambutmu.
Di saat hari yang keras
malam yang sibuk
komplit menyiksa kita.
Di saat hari yang keras
malam yang sibuk
komplit menyiksa kita.
Ah, jiwaku yang liar
Mengapa pula ia menghinggapi jiwa polosmu?
Mengapa pula ia menghinggapi jiwa polosmu?
Menteng Plaza, 18 Maret 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar